Hal yang harus di perhatikan dalam mencari jodoh menurut Islam
Bagaimana sebaiknya memilih jodoh
menurut agama islam, dalam Al quran Allah menjelaskan bahwa manusia apapun
jenisnya asal dia bernama manusia dihiasi dg yang namanya perasaan cinta kpd perempuan.
Jadi sejak dahulu, secara fitrah, laki-laki senang kepada perempuan sebagaimana
perempuan pun senang kpd laki-laki. Oleh karena adanya rasa cinta,
berkembanglah segala
macam persoalan, sehingga seorang ahli cinta pernah
berkata, cinta adalah lima huruf yang membuat persoalan tidak akan pernah selesai.
Tetapi dlm kehidupan sehari-hari sering kita saksikan, bahwa cinta ini bisa
mendorong memberikan motivasi yang baik, dan cinta inipun bisa memberikan
dorongan yang tidak baik. Oleh karenanya apabila cinta itu ibarat setetes
embun, yang jatuh di bumi yang subur, akan tumbuhlah di atasnya aneka ragam
yang harum dan indah, sedap dipandang orang,menebarkan
rasa aman dan nyaman. Tapi apabila embun itu jatuh di bumi yang gersang dan
tandus, tidak akan yang dapat tumbuh disana, selain sirih memanjat batu, kuning
daunnya, lemah gagangnya. Maka, cinta yang seperti itu, tidak akan memberikan
dorongan positif kepada seseorang di dalam kehidupannya. Cinta dalam artian
yang positif, pertama dia selalu
mendatangkan keindahan, yang kedua
cinta itu memberikan energi atau semangat untuk berjuang dan yang ketiga cinta itu selalu membawa resiko
dalam bentuk pengorbanan. Cinta yang positif yang pertama, cinta yang
mendatangkan keindahan, disinilah orang memerlukan filter atau saringan, sebab
keindahan yang di dasarkan karena cinta itu merupakan suatu keindahan yang
relatif saja. Boleh jadi, karena indah orang jadi cinta, bisa juga karena cinta
segala sesuatu terasa indah. Namun, bagaimanapun juga, kalau hati sudah diliputi
oleh rasa cinta, segalanya terasa akan menjadi indah, CINTA ITU ADALAH
KEINDAHAN. Kedua, cinta itu energi, melahirkan dorongan dan semangat, yang
lemah bisa menjadi kuat, yang takut bisa menjadi berani, yang jauh bisa terasa
dekat, itu semua karena dorongan cinta. Dan dari energi ini lahirlah yang
ketiga, bahwa cinta adalah pengorbanan, sehingga orang berkata, BERANI BERCINTA
ARTINYA BERANI BERKORBAN, TAKUT BERKORBAN JANGAN BERCINTA. Kalau cinta ini kita
salurkan kepada nilai-nilai agama umpanya, yang pertama cinta mendatangkan keindahan, kita cinta kepada agama, maka
apapun yang diperintahkan oleh agama akan terasa menjadi indah. Sholat akan
terasa menjadi indah, puasa terasa menjadi indah, zakat terasa menjadi indah, jihad
pun akan terasa menjadi indah, sama seperti kalau kita cinta kepada seseorang. Jika
kita cinta seseorang, apanya saja akan terasa indah, jalannya terasa indah,
suaranya terasa merdu padahal cempreng, seluruhnya akan mendatangkan keindahan,
karena dasarnya sudah cinta. Kedua
cinta itu melahirkan energi, orang yang cinta kepada agama akan lahir tenaga dan
semangatnya melakukan ibadah, puasa, zakat, sholat, haji bahkan jihad sekalipun,
cinta selamanya menimbulkan energi dan semangat. Sama saja seperti kita apabila
cinta kepada seseorang, walupun rumahnya jauh, katanya gunungpun
akan kudaki lautan kan kusebrangi, untuk apa itu kalau bukan untuk menemui
apa yang kita cintai.Capek tidak akan terasa karena semuanya tertutup oleh
keindahan cinta. Ketiga cinta membawa
pengorbanan, apabila kita cinta kepada agama, maka pengorbanan terhadap apapun
yang diminta oleh agama, baik itu pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, harta,
bahkan pengorbanan nyawa sekalipun, kita tidak akan berat melaksanakannya, karena
cinta kita kepada agama yang kita anut ini. Demikin juga cinta kita kepada
seseorang, akan membuat kita rela berkorban, apapun yang dia minta, jangan kan
kita mampu, kita tidak mampu sekalipun kita masih berusaha untuk mampu memenuhi
permintaannya. Kadang-kadang, malem minggu si Doi ngajak nonton, umpanya duit
tidak ada, gajian belum, kerja nggak, timbulah inisiatif, entah sepatunya yang
mau di jual ke tukang luwak,apapun itu, yang penting kita berkorban untuk
memenuhi permintaan belahan hati.Ketika itu pengorbanan sudah tidak terasa
lagi. Bahkan dala pengorbanan yang paling sedih sekalipun,misalnya dalam
bercanda, kita dicubit oleh sang kekasih, pedih rasanya, sampek terkelupas, bukan
nangis malah nyengir, malah kadang-kadang minta tambah dicubit lagi. Itulah
romantikanya cinta, sanggup membuat orang berkorban, melahirkan energi dan semangat,
menambah keindahan dalam kehidupan, sepanjang ia dalam artian yang positif.
Di dunia sekarang ini orang sering
salah jalan, bagaimana memilih jodoh untuk membangun rumah tangga yang bahagia.
Jangan lupa, bahwa membangun rumah tangga ini bukan hanya untuk waktu satu atau
dua bulan, bukan hanya untuk satu dua tahun bahkan bukan hanya untuk kehidupan
di dunia, lebih dr pada pada itu untuk menunjang kebahagiaan kehidupan di
akhirat. Oleh karenanya, memilih jodoh bukan satu hal yang mudah, bukan satu
hal yang bisa dilaksanakan sambil lalu. tetapi memerlukan penelitian,
pengamatan yang mendalam. Apa petunjuk agama tentang itu. Yang pertama menurut
nabi nikahilah perempuan itu karena rupanya, hartanya, keturunannya dan karena
agamanya.
Ada 4 motif utama disitu. Yaitu
yang pertama
dalam memlihi jodoh lihatlah rupanya, lagian siapa yang pengen dpt jodoh yang
rupanya gak karu-karuan, cari rupa yang cantik indah dan menawan. Namun, jangan
lupa saat ini orang sulit mendapat keaslian, dimana teknologi sudah sedemikin
canggih, ilmu kedokteran sudah sedemikian maju, sehingga segala macam rupa bisa
dibentuk misalnya dg oplas. Oleh karena
itu kalau pilihan hanya tertuju kepada rupa yang cantik saja semata-mata, kita
sudah melakukan kesalahan yang sangat besar. Sebab apa?, di peringatkan oleh
nabi melalui hadits, janganlah kamu
nikahi seorang perempuan karena kecantikannya, sebab kecantikan bisa jadi
mencelakakan, jangan juga kamu nikahi karena hartanya, sebab kekayaan biasanya
akan mendatangkan kesombongan, tetapi nikahilah karena agama dan akhlaknya,
karena itulah yang akan membawa kepada kebahagiaan. Janganlah tertipu
dengan rupa yang cantik, di riwayatkan oleh imam Ibnu Abbas, suatu hari ketika
kumpul dg para sahabat, lewat lah orang kaya, lalu Rasul bertanya kpd seorang sahabat,
“menurutmu bagaimana orang yg lewat itu?”.
Sahabat itu menjawab “ yang lewat ini ya Rasul, kalau dia meminang perempuan
pasti diterima, kalau dia menolong orang pasti berhasil, kalau dia ngomong
pasti di dengerin.” Rasul bertanya lagi “kenapa?”. Sahabat menjawab lagi “
karena dia orang kaya ya Rasul”.kalau dia meminang, perempuan mana yg tidak
bisa nerima kalau di pinang oleh orang kaya,biarpun mukanya berlipat, kalau
emang duitnya banyak, gak keliatan tu muka yang berlipat, yang keliatan duit.
Kalau dia ngomong pasti di dengerin walaupun omongannya biasa-biasa saja.
Kenapa? Karena orang liat penampilannya. Selang beberapa waktu, lewatlah orang
miskin, Rasul tanya lagi “ kalau orang ini bagaimana pendapatmu?”. Sahabat menjawab
“ kalau orang begini ya Rasul, kalau meminang, bakalan ditolak, kalau dia nolong
orang pasti gak berhasil, kalau dia ngomong pasti gak di dengerin”. Setelah
itu, Rasul berkata “ orang yg terakhir yang lewat itu, jauh lebih baik dr yang pertama
lewat”. Maksud dari ini semua, Rasul mendidik sahabat agar tidak tertipu oleh
penampilan. Sebab, penampilan tidak selamanya mencerminkan keaslian. Kedua carilah yang kaya, tetapi jangan lupa,
jangan dijadikan yang utama, karena kekayaan sering mendatangkan kesombongan.
Apalagi seorang pemuda yg mendapat istri orang kaya, hidupnya di modali oleh
istrinya, sehingga biasanya wibawanya sebagai seorang suami akan hilang.
Akhirnyan komando ditangan istri. Dikala itu suami tidak lebih dr pada prajurit
yang taat pada komando yaitu istrinya. Padahal, menurut konsep Al Quran,
Laki-laki diciptakan sebagai pembimbing bagi perempuan. Tanpa harta memang
orang sulit bahagia, tp harta semata-mata bukan jaminan orang untuk bahagia.
Banyak orang miskin yang kaya, tapi tidak sedikit orang kaya yang miskin.
Bagaimana pengertiannya, orang miskin yg kaya materinya sederhana, tp hatinya
kaya, oleh krn hatinya kaya, jiwanya lapang. Sebaliknya orang kaya yang miskin,
ditengah kelimpahan hartanya, hatinya yang miskin. Kelimpahan hartanya tdk
sanggup mengobati kemiskinan hatinya. Dia masih merasa kurang. Biarlah miskin
harta tp kaya budi, dr pada kaya harta tp miskin budi. Dan lebih utama lagi,
kaya harta kaya budi,itu idealnya. Ketiga, keturunan/ keluarga, faktor
keturunan sangat menentukan, pepatah mengatakan, buah jatuh tidak akan jauh dr
pohonnya. Akan tetapi, faktor keluarga bukan yang paling dominan. Karena
segalanya memang bergantung dr hidayah Allah SWT. Kalau hidayah datang bisa
saja anak maling menjadi kiai. Semuanya ditentukan oleh kepribadiannya sendiri.
Anak muda yang Gentlemen adalah anak muda yang berani berkata inilah saya,
bukan anak muda yang membanggakan leluhurnya.Silahkan memilih jodoh dr keturunan
yang baik tetapi jgn di jadikan acuan utama, kita berdo’a saja agar anak2 kita
nanti yg akan merupakan benih cucunya, akan melahirkan kebaikan2 seperti leluhurnya
dulu. Ke empat adalah agama, ini yang paling inti, kenapa? Agama itu
motivasinya moral. Dalam agama segalanya ditentukan, rupa yang baik, harta yang
banyak, keluarga yang luhur. Kalau dilandasi oleh agama yg rapuh apalagi tidak
beragama, ketiga yg sebelumnya akan hanya mendatangkan malapetaka. Al Quran
mengatakan budak yang hitam legam tp
beriman itu lebih baik dr pada org musyrik walaupun cantik dan kaya. Oleh
sebab tidak boleh menikah dg lain agama, walupun ada ayat yg mengatakan boleh
kawin dg ahlul kitab. Tp sebagian mufasir mengatakan bolehnya kawin dg ahlul kitab itu dalam kondisi darurat. Dalam kondisi
normal tidak bisa. Kalau sudah berlainan agama, akan terjadi kerancuan rumah
tangga, untuk jangka panjang. Bagaimana membina rumah tangga, bagaimana nasib
anak-anak nanti. Pilih agama sebagai acuan utama, kalau agamanya kuat, walaupun
rupanya sederhana, dia bisa menyenangkan hati suaminya, dia bersolek untuk
kepentingan suaminya, taat kepada suaminya. Tapi kalau tidak ada modal agama,
rupa yang cantik bisa menyengsarakan suami. Sukur2 kalo keempat nya bisa di
dapat, sudah cantik,kaya, keturunan org baik, dan agamanya kuat, itu surga
dunia.
Dikutip dr Ceramah Kh. Zainuddin
Mz
Comments
Post a Comment