Apakah cara penyembelihan hewan dalam Islam Kejam?

Ketika muslim melakukan penyembelihan hewan ( ZABIHA ), Mereka memotong leher/kerongkongan & saluran udara serta saluran darah leher tanpa merusak saraf tunjang, Karena jika saraf tunjang rusak kemudian terputus maka
saraf yang tersambung pada jantung akan terputus, dan darah akan berhenti mengalir. Tetapi, ketika muslim menyembelih tanpa membuat kerusakan saraf tunjang maka jantung masih tetap memompa darah dan darah banyak yang keluar. Sekarang ilmu pengetahuan memberitahukan bahwa darah adalah media yang sangat baik bagi kuman dan bakteri. Jadi, kami muslim, kami higenis, kami ingin membiarkan darah mengalir keluar dari tubuh. Ketika darah keluar dari tubuh maka kuman dan bakteri yang ada dalam tubuh akan ikut keluar. Maka, sedikit peluang kita terkena penyakit ketika memakan daging sembelihan itu.
Kemudian, ketika muslim memotong leher, saluran udara dan saluran darah leher, saraf yang bertanggung jawab terhadap rasa sakit yang menghubungkan ke otak akan terputus. Jadi hewan tidak akan merasakan sakit. Hewan yang menendang dan menggeliat itu karena kekurangan darah yang keluar dari tubuhnya. Menendang dan menggeliat bukanlah merasakan sakit, itu adalah kontraksi dan relaksasi dari otot – otot. Jadi hewan mati dengan damai. Dalam metode stunning atau pemingsanan hewan mati  dengan sakit setelah itu. Metodi penyembelihan dalam Islam lebih manusiawi dan daging hasil sembelihan akan segar untuk waktu yang lebih lama, karena tidak mengandung darah.



Di kutip dari penjelasan Dr. Zakir Naik

Comments

Popular posts from this blog

Apakah masuk surga orang yang meninggal di Bulan Ramadhan ?

Kenapa muslim mengelilingi ka’bah ? Apa alasan ilmiah dan logikanya ?